SELAYANG PANDANG MASJID ULIL ALBAB
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
“ Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan sholat, membayar zakat dan tidak takut ( kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-oarang yang diharapkan termasuk golonagan orang-orang yang mendapat petunjuk “
( QS. At- Taubah (9) : 108 )
Masjid Ulil Albab, itulah sebuah nama yang diperuntukkan bagi masjid kampus terpadu Universitas Islam Indonesia yang terletak di Jalan Kaliurang Km. 14,4 Sleman, Jogjakarta. Masjid kampus ini secara formal diresmikan pada tanggal 17 Agustus 2001 bertepatan dengan hari kemerdekaan bangsa Indonesia. Inilah sebuah keinginan yang didambakan bagi seorang penggagas berdirinya Masjid Ulil Albab yang bercirikan orang yang selalu bertafakur atas segala penciptaan Allah SWT serta berdzikir, (mengingat Allah di manapun ia berada, menuju sosok pribadi muslim yang memiliki IMTAK dan IPTEK serta rahmatan lil’alamin).
Secara fisik Masjid Ulil Albab memiliki bangunan yang begitu artistik, megah dan modern, dan secara langsung maupun tidak langsung Masjid Ulil Albab merupakan simbol sekaligus kebanggaan bagi civitas akademika Universitas Islam Indonesia yang telah begitu lama mendambakan sebuah masjid yang dapat dijadikan sebagai pusat kajian atau belajar agama maupun pengetahuan bagi civitas akademika sesuai harapan dari penggagas nama Masjid Ulil Albab ini.
Sebagai masjid yang memiliki multi fungsi serta peranan yang cukup besar dalam menghadapi realita kehidupan kedepan, oleh karena itu dalam rangka memakmurkan syiar-syiar islam melalui masjid maka dibentuklah Takmir Masjid Ulil Albab yang perdana dengan tiga orang personil yang terdiri dari saudara Faturrahmi (MIPA 97 ), Rozi Gusman (Psikologi 96), dan Harum Murah Marpaung (Ekonomi 97) yang menjalankan fungsi ketakmiran sejak tanggal 1 Juni 2001. Ketiga personel inilah menjalankan fungsinya sebagai takmir selama kurang lebih 8 bulan, kemudian terhitung sejak 1 Februari 2002 takmir baru terbentuk. Secara struktural Takmir Masjid Ulil Albab di bawah Rektor Universitas Islam Indonesia selaku Penanggung jawab dan Badan Wakaf selaku Pelindung.
HISTORY of KUBAH KUNING
Diposting oleh van Tovich di 09.54 0 komentar
Label: Ulil Albab
NABI MUHAMMAD SAW
Muhammad bin Abdullah bin abdul manaf dilahirkan dikota makkah.abdullah ayah beliau meninggal dunia sewaktu beliau dalam kandungan,ibu beliau juga meninggal dunia sewaktu beliau berumur enam tahun.
Akhirnya beliau dibesarkan oleh kakeknya yang bernama abdul muthalib,sampai ia berumur delapan tahun,setelah kakeknya meninggal dunia ia tinggal dengan pamannya abu thalib,selama dia tinggal dengan pamannya ,prilaku dia mendapat perhatian penduduk sekitarnya,ia berbeda dengan anak anak yang seumur dengan beliau,dimana ia menata rapi rambutnya dan membersihkan wajah layaknya seperti orang dewasa,ia tidak rakus dalam masalah makanan dan tidak saling berebutan,sebagai mana anak anak sebaya dengan dia,dia hanya mencukupi sedikit makanan dan minumaan dan menjaga dari sipat tamak.dalam hal situasi dan kondisi beliau selalu menunjukan sikap dewasa.
Setelah bangun dari tidur kadang kadang ia pergi kesumur zamzam dan minum beberapa teguk,ketika matahari beranjak tinggi dia dipanggil untuk sarapan ,dia hanya berkata"aku tidak merasa lapar"ia tidak pernah mengucapkan lapar dan haus baik dari kecil atau dah dewasa.
Pamannya abu thalib selalu menidurkan ia disampingnya aku tidak pernah mendengar kata kata bohong dari mulutnya dan tidak ada prilaku yang tidak senonoh yang dia perbuat.tidak suka alat alat mainan ,menyendiri dan merendahkan hati.
Pada usia delapan tahun dia menemani pamannya pergi berdagang kesyam(Syria)dalam perjalanan inilah sifat dan amanah dia teruji
Pada usia dua puluh lima tahun ia menikah dengan khadijah binti khuwailid
Dikalangan masyarakat makkah dia kerkenal dengan gelar al amin, ia turut andil dalam perdamaian perperangan dua kabilah dimakkah,dia telah membuktikan ikut sertanya dalam perjanjian hilful fudhu,ia telah membuktikan kecintaan sesama manusia
Kesucian dan kejujuran dan menjuahkan diri dari segala bentuk syirik dan menyembah berhala.tidak pedulu dengan gemerlapan dunia dan selalu memikirkan pencipta ini dia yang membedakan rasullulah dengan yang lain
Pada usia empat puluh tahun ia diangkat menjadi nabi selama tiga tahun ia berdakwah secara diam diam dikota makkah setelah masa tiga tahun turunlah ayat yang berbunyi"berilah peringatan kepada keluarga dekat mu"dan dia mulai melakukan dakwah secara terang tarangan dan dia mulai dari keluarga dekat dia sendiri setelah itu ia mendakwahkan untuk bertauhid dan meninggalkan syirik danmenyembah berhala
Semenjak dakwah rasul terang terangan kaum quraisy menyatakan peperangan dengan beliau dan menentang dakwah beliau,dan menganggu segala aktivitas beliau
Selama tiga belas tahun rasulullah s.a.w,menghadapi segala gangguan dan ejekan dari pembesar pembesar quraisy dengan tegar ia tidak mundur walaupun selangkah
Dari missi nya
Setelah tiga tahun berdakwah dimakkah dia terpaksa harus hijrah kemadinah pasca hijrah dimadinah lahan untuk dakwah islam tersedia dengan baik miskipun pada priodese sepuluh tahun ini musyirikin munafikin dan kabilah kabilah yahudi selalu menganggu.
B AKHLAK RASULLULLAH S.A.W
Rasullulah s.a.w adalah manusia yang paling sempurna dan penghulu diantara nabi nabi terdahulu untuk membuktikan keagungannya kita cukup mengetahu bahwa allah swt memanggiilnya dalam al quran dengan sebutan wahai rasul atau wahai nabi ,dan menjadikan contoh teladan untuk alam semesta allah berfirman"sesungguhnya beliau memiliki akhlak yang mulia dan sempurna
Allah berfirman"engkau ya Muhammad berada diatas puncak budi perkerti yang agung seandainya engkau berperangai kasar dank eras hati niscaya mereka berpaling dari mu
Salah satu islam berkembang dengan pesat karma akhalak rasullulah s.a.w yang terpuji is tidak pernah menyia –siakan waktu kesempatan yang dimikiki,ketika berdoa ia selalu merintih "ya allah aku berlindung kepadamu dari segala bentuk penganguran dan rasa malas.ia berprinsip untuk selalu menegakan keadilan ,dalam masalah dagang ia tidak pernah berbohong dan melaksanakan praktek penipuan serta mempersulit pembeli, ia tidak pernah berdebat dengan siapapundan tidak pernah melimpahkan tanggung jawab kepada orang lain.
Ia memiliki pendirian bahwa kejujuran dan menjaga amanah pondasi utama kehidupan,ia pernah bersabda"dua hal (jujur dan amanah)sangat ditekankan para nabi yang terdahulu
Sabda rasul"bantulah saudaramu baik itu yang zalim dan mazlum kemudian para sahabat keheranan kita telah mengetahui bagaimana Bantu saudara yang dimazlumi tapi bagaimana membantu saudara yang zalim? Ia menjawab :cegahlah ia jangan sampai berbuat zalim kepada orang lain
Rasullah menghadapi orang orang yang selalu menyakiti dia dia selalu memaafkan dan memperlakukan mereka dengan baik sehingga mereka malu sendiri
Pasa suatu hari ketika beliau melalui sebuah lorong dimadinah seorang yahudi menuangkan air diatas kepalanya dari atap rumah,akan tetapi ia berlalu begitu saja tampa ada rasa marah sedikitpun setelah membersihkan diri dan bajunya ,dihari yang lain terulang lagi tapi rasul tatap saja sabar.
Pada hari berikutnya ketika dia lewat dilorong itu orang yahudi tidak lagi menuangkan air keatas kepalanya dengan heran dan senyum ia bertanya mengapa hari ini ia tidak menyiram air lagi? Penduduk yang mukim disana berkata ia sakit ,lalu rasul bilang kita harus menyeguknya,ketiga melihat keakraban dan kecintaan luhurnya diwajah rasul orang yahudi merasa bahwa dirinya adalah sahabat lama.dihadapkan kepada pandangan mata Muhammad saw penuh cinta kasih ia merasa jiwanya tercuci bersih dan keinginan untuk menyakiti hilang musnah.
Dan ia sangan rendah hati sehingga bang arab yang congkak dan panatik tunduk kepadanya segala tindak lakunya mencerminkan kecintaan kekuatan kerelaan ketegaran cara berpikir beliau juga tinggi dari keindahan jiwanya setiap tampil sebagai sosok yang agung.[/color]
C.KARAKTER DAN KEUTAMAAN RASULLULLAH SAW
Salah satu karekter rasulullah saw yang paling menonjol adalah kemenangan tidak menjaga kan dia bangga hal ini bisa kita lihat diperang badar dan pembebasan kita makkah(fathu makkah) dan kekalahan tidak membuat dia putus asa dapat kita lihat pristiwa perang uhud bahkan dengan cekatan is mempersiapkan pasukan baru untuk menghadapi hamru"ul asad dan pengingkari perjanjian yang dilakukan kaum yahudi bani quraizah ,dan kewaspadaan beliau,selalu mengedek kekuatan musuh dengan teliti dan mempersiapkan segalanya.
Dia memperlakukan kaum dan pengikutnya dengan tujuan mempererat silaturrahmi dan selalu menamamkan rasa percaya diri dalam mereka is selalu mengasihi anak anak kecil dan mengayomi mereka.berbuat baik dengan fakir miskin dan terhadap hewan dia selalu menanamkan rasa kasih sayang dan melarang untuk menyakiti binatang
Salah satu contoh rasa prikemanusian rasul saw adalah ketika mengutus pasukan untuk berperang dengan musuh dia selalu berpesan tidak boleh menyerang kaum sipil,dia lebih memilih damai terhadap musuh dari pada berperang ketika berperang dia berpesan tidak boleh membunuh lanjut usia anak kecil perempuan dan mengniaya musuh yang sudah tidak berdaya
Ketika kaum quraisi minta suaka politik kepadanya ia tidak memberlakukan baikot ekonomi bahkan ia menyepakati import gandum dari yaman
Ia juga menyerukan realisasikan sebuah perdamaian dunia dan melarang peperanga kecuali hal yang darurat
D. USAHA RASUL SAW DALAM MEMBENTUK MASYARAKAT &BERPRIKEMANUSIAN
Kedatangan rasul adalah sebuah rahmat bagi manusia semuanya is tidak pernah membedakan seseorang pun baik itu kulit putih atau kulit hitam dan dari suku bangsa mana,karma semua manusia itu makan dari rizki allah yang diberikan allah
Rasul saw mengajak manusia untuk
1:meningkatkan harkat martabat manusia ia bersabda semua manusia berasil dari adam dan ia berasal dari tanah
2: mengajak damai sebelom perang
3: memaafkan sebelom membalas
4: mempermudah seseorang sebelom membalas perbuatan
dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa peperangan yang dilaksanakan bertujuan untuk merealisasikan tujuan tujuan insani yang agung dan menuju kepada tatanan masyarakat yang berprikemanusian
ia telah membuktikan bahwa dirinya adalah sebuah rahmat bagi manusia dan alam semesta peristiwa itu bisa dilihat dari pembebasan kota makkah dangan segala kemenangan yang telah digapai saat itu ia tetap berbuat baik dengan musuh dan enggan untuk membalas dendam padahal ia dapat melaksanakan ia pernah memaafkan mereka dengan sabda"pergilah kalian karma kalian sekarang sudah bebas pada waktu perang dzatur riqa dia berasil menangkap pemimpin gauts bin al harits yang berusaha beberapa kali membunuh beliau akan tetapi tetap dimaafkan
rasul memperlakukan tawanan perang dengan baik ,ia telah membebaskan seorang tawanan perang dengan tangan dia sendiri disaat ia mendengar keluhan rasa sakit tangannya diikat.
E. RASUL SEBAGAI PANGLIMA PERANG
Kita bisa lihat keberasilan beliau dalam memenangkan peperangan dan menciptakan perdamaian dan mengujudkan manusia yang berakhlak dan memimpin pasukan dengan gagah berani
F.TATA KRAMA BERGAUL
Beliau tidak pernah sombong dalam pergaulan selalu tersenyum berbuat baik sesame manusia selalu menyenguk orang sakit tidak pernah memotong pembicaraan lawan tidak pernah mengangap dirinya mulia dari teman yang diajak bicara
Masih banyak lagi sipat2 rasul yang kita bisa dapat teladani.. mudah2an kita bisa dapat meniru akhlak rasulullah amin....
Read More......
Diposting oleh van Tovich di 09.50 0 komentar
Label: Biografi
KUHARAP ENGKAU DATANG, ISTERI SHALIHAH
Istri yang shalihah adalah istri yang mampu menghadirkan kebahagiaan di depan mata suaminya walau hanya sekadar dengan pandangan mata kepadanya. Seorang istri diharapkan menggali apa saja yang bisa menyempurnakan penampilannya, memperindah keadaannya di depan suami tercinta. Dengan demikian, suami akan merasa tentram bila ada bersamanya.
Wanita shalihah adalah idaman setiap lelaki. Karena memiliki istri yang shalihah lebih baik dari dunia beserta isinya. "Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah istri shalihah". (HR. Muslim, Ibnu Majah)
Di antara ciri istri shalihah adalah; pertama, melegakan hati suami bila dilihat. Ra sulullah SAW bersabda, "Bagi seorang mukmin laki-laki, sesudah taqwa kepada Allah SWT, maka tidak ada sesuatu paling berguna bagi dirinya, selain istri yang shalehah, yaitu; taat bila diperintah, melegakan bila dilihat, ridha bila diberi yang sedikit, dan menjaga kehormatan diri dan suaminya, ketika suaminya pergi. " (HR. 1bnu Majah)
Kedua, amanah. Rasulullah SAW bersabda, " Ada tiga macam keberuntungan (bagi seorang lelaki), yaitu: pertama, istri yang shalihah, kalau kamu lihat melegakan dan kalau kamu tinggal pergi ia amanah serta menjaga kehormatan dirinya dan hartamu., kedua, Kuda yang penurut dan cepat larinya sehingga dapat membawa kamu menyusul teman-temanmu. Tiga, rumah besar yang banyak didatangi tamu. (HR. Hakim)
Ketiga, istri shalihah mampu memberikan suasana teduh dan ketenangan berpikir bagi suaminya. Allah SWT berfirman, "Di antara tanda kekuasaan-Nya, yaitu Dia menciptakan pasangan untuk diri kamu dari jenis kamu sendiri, agar kamu dapat memperoleh ketenangan bersamanya dan Dia menjadikan rasa cinta dan kasih sayang antara kamu. Sungguh di dalam hati yang demikian itu merupakan tanda-tanda (kekuasaan) bagi kaum yang berpikir. "( QS. Ar Rum [30] : 21) Beruntunglah bagi siapa saja yang memiliki istri shalihah, sebab (istri shalihah) bisa membantu memelihara aqidah dan ibadah suaminya. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa diberi oleh Allah istri yang shalihah, maka sesungguhnya ia telah diberi pertolongan oleh Allah (untuk) meraih separuh agamanya. Kemudian hendaklah ia bertakwa kepada Allah di dalam memelihara separuh lainnya." (HR. Thabrani dan Hakim).
Seorang suami yang seharian bergelut dengan pekerjaannya, badannya merasa letih, kadang jiwanya pun tertekan dengan banyaknya beban pekerjaan akan sirna ketika dia mendapat sambutan hangat dari istrinya yang shalihah. Istri shalihah memang bukan sekedar pendamping bagi seorang suami, tapi juga sebagai pelipur lara yang sangat diharapkan bagi suami dan anak-anaknya.
Sekarang, bagaimana caranya untuk mencari istri yang shalihah? Mencari istri yang shalihah tidaklah semudah yang dibayangkan. Sebab, semua itu tergantung kepada Allah yang Maha Perkasa untuk mengabulkan sesuatu.Sebenarnya, kita semua mengetahui bahwa Allah menciptakan laki-laki dan perempuan berpasang-pasangan. Tapi apakah pasangan yang akan kita dapatkan itu shalih atau shalihah, semuanya tetap kembali bagaimana kita berdo'a, berusaha dan bertawakal pada Allah. Kunci untuk mendapakan istri shalihah atau suami shalih adalah kembali kepada peribadi masing-masing. Jangan pernah berharap ingin mendapatkan seorang istri seperti Fatimah Az Zahra sementara peribadi belum lagi seperti Ali bin Abi Thalib. Tetapi yakinlah, bahwa Allah tidak akan pernah mengingkari janjinNya. Dia mengatakan bahwa lelaki yang baik (shalih) itu pasti akan mendapatkan pasangan yang wanita shalihah. Wanita shalihah pasti akan dijodohkan dengan lelaki shalih. Sebaliknya, wanita yang berakhlak buruk, pasti akan mendapat jodoh lelaki yang berakhlak buruk pula. Dan lelaki yang berakhlak buruk akan berpasangan dengan wanita yang berakhlak buruk pula. Untuk lebih jelas bisa dibaca dalam Al Qur'an surat An Nur [24] ayat :6. Kepada siapa saja yang ingin mendapatkan wanita shalihah atau lelaki shalih (bagi wanita), maka ada beberapa langkah yang harus dilakukan, di antaranya sebagai berikut:
Sejak dini harus sudah bisa mendidik dan membina diri untuk istiqomah dan mujahadah dalam melaksanakan perintah-perintah Allah dan RasulNya. Juga istiqomah dan mujahadah dalam meninggalkan segala apa yang dilarang agama. Intinya jadikan diri shalih/shalihah terlebih dulu, baru bermimpi mendapatkan wanita/pria shalihah/shalih.
Jangan pernah putus asa untuk terus berpetualang mencari sang idaman. Mencari idaman hati (istri/suami) harus diawali dengan hal-hal yang tidak melanggar syari'at. Bila kita membangun rumah tangga dengan jalan yang baik, benar dan sesuai dengan aturan Allah dan RasulNya, maka insya Allah kedua pasangan itu akan mendapatkan keberkahan yang banyak. Sehingga kehidupan rumah tangganya akan terasa begitu tentram walau dalam keadaan serba kekurangan.
Cari relasi yang baik sebagai mediator. Mediator bisa melalui ustadz/ustadzah, melalui saudara dan teman atau orang lain yang bisa dipercaya kebenarannya (tidak memihak salah satu pihak).
Tawakal kepadaNya. Setelah berdoa, berusaha maksimal, maka tak ada sesuatu yang lebih baik bagi seorang muslim kecuali bertawakal kepada Allah SWT. Dalam sebuah hadis qudsi disebutkan bahwa ketika seorang muslim sudah mengucapkan kalimat, "laa haulaa wa laa kuu wataillabillah", maka semua urusannya akan menjadi urusan Allah SWT.
Harus selalu berbaik sangka (khuznuzdan) kepada Allah SWT. Sebab Allah akan mengikuti persangkaan hamba-hambaNya. Jika hambaNya menyangka Allah tidak adil misalnya, maka Allah akan benar-benar berbuat tidak adil. Sebaliknya, jika seseorang selalu berbaik sangka kepada Allah, maka yakinlah cepat atau lambat Allah pasti akan mengabulkan permohonan setiap hamba yang memohon.
Allah SWT lebih mengetahui segala kebutuhan kita daripada diri kita sendiri. Karena itu sabar dalam menanti sang pujaan hati adalah jalan terbaik setelah berdo'a, berusaha, dan bertawakal.
Untuk semua ukhti, teruslah benahi diri agar kelak bisa menjadi wanita shalihah dambaan lelaki shalih. Jangan berhenti berdoa, berusaha dan bertawakal serta bersabar. Perbanyak berzikir, bersedekah dan aktif dalam kajian-kajian muslimat, sebab kajian-kajian itu akan menjadi bekal handal bagi ukhti semua dalam mewujudkan baiti jannati...
Diposting oleh van Tovich di 08.41 0 komentar
Label: Cinta dan Cita
MENUNTUT ILMU
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Siapa yang keluar untuk menuntut ilmu maka ia berjuang fisabilillah hingga ia kembali ".
Huraian :
Pengajaran Hadith:
Ilmu ialah mengetahui tentang sesuatu perkara di mana perkara yang boleh diketahui itu bergantung pada kemampuan dan usaha yang dilakukan oleh seseorang itu.
Menuntut ilmu merupakan suatu jihad yang dituntut oleh Islam ke atas setiap penganutnya. Ia menjadikan seseorang itu menduduki martabat yang tinggi berbanding dengan orang yang tidak berilmu.
Oleh itu selaku umat Islam kita hendaklah berusaha untuk menambahkan ilmu masing-masing dari semasa ke semasa termasuklah ilmu yang berkaitan dengan Islam kerana darjatnya lebih tinggi di sisi Allah. Malah salah satu daripada petanda ilmu yang berkat itu adalah apabila seseorang itu dengan bertambah ilmunya semakin mulia akhlaknya dan semakin bertakwa ia kepada Allah S.W.T.
Diposting oleh van Tovich di 08.19 0 komentar
Label: Mutiara Hadis
TIGA PERKARA UNTUK PECINTA
Aku memandang pembicaraan ini yang terpenting adalah batasannya, penyimpangannya, kebaikannya, dan kejelekannya. Tiga kalimat ini ada dalam setiap hati manusia, dan mereka memberi makna dari tiga hal ini sesuai dengan apa yang mereka maknai.
1. Cinta (AI-Hubb)
Cinta yaitu Al-Widaad yakni kecenderungan hati pada yang dicintai, dan itu termasuk amalan hati, bukan amalan anggota badan/dhahir. Pernikahan itu tidak akan bahagia dan berfaedah kecuali jika ada cinta dan kasih sayang diantara suami-isteri. Dan kuncinya kecintaan adalah pandangan. Oleh karena itu, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, menganjurkan pada orang yang meminang untuk melihat pada yang dipinang agar sampai pada kata sepakat dan cinta, seperti telah kami jelaskan dalam bab Kedua.
Sungguh telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Nasa’i dari Mughirah bin Su’bah Radhiyallahu ‘anhu berkata ;”Aku telah meminang seorang wanita”, lalu Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadaku :’Apakah kamu telah melihatnya ?” Aku berkata :”Belum”, maka beliau bersabda : ‘Maka lihatlah dia, karena sesungguhnya hal itu pada akhimya akan lebih menambah kecocokan dan kasih sayang antara kalian berdua’
Sesungguhnya kami tahu bahwa kebanyakan dari orang-orang, lebih-lebih pemuda dan pemudi, mereka takut membicarakan masalah “cinta”, bahkan umumnya mereka mengira pembahasan cinta adalah perkara-perkara yang haram, karena itu mereka merasa menghadapi cinta itu dengan keyakinan dosa dan mereka mengira diri mereka bermaksiat, bahkan salah seorang diantara mereka memandang, bila hatinya condong pada seseorang berarti dia telah berbuat dosa.
Kenyataannya, bahwa di sini banyak sekali kerancuan-kerancuan dalam pemahaman mereka tentang “cinta” dan apa-apa yang tumbuh dari cinta itu, dari hubungan antara laki-laki dan perempuan. Dimana mereka beranggapan bahwa cinta itu suatu maksiat, karena sesungguhnya dia memahami cinta itu dari apa-apa yang dia lihat dari lelaki-lelaki rusak dan perempuan-perempuan rusak yang diantara mereka menegakkan hubungan yang tidak disyariatkan. Mereka saling duduk, bermalam, saling bercanda, saling menari, dan minum-minum, bahkan sampai mereka berzina di bawah semboyan cinta. Mereka mengira bahwa ‘cinta’ tidak ada lain kecuali yang demikian itu. Padahal sebenarnya tidak begitu, tetapi justru sebaliknya.
Sesungguhnya kecenderungan seorang lelaki pada wanita dan kecenderungan wanita pada lelaki itu merupakan syahwat dari syahwat¬-syahwat yang telah Allah hiaskan pada manusia dalam masalah cinta, Artinya Allah menjadikan di dalam syahwat apa-apa yang menyebabkan hati laki-laki itu cenderung pada wanita, sebagaimana firman Allah Ta’ala (yang artinya) :
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu : wanita-wanita, anak-anak,… “,
(Q.S Ali¬-Imran : 14)
Andaikan tidak ada rasa cinta lelaki pada wanita atau sebaliknya, maka tidak ada pernikahan, tidak ada keturunan dan tidak ada keluarga. Namun, Allah Ta’ala tidaklah menjadikan lelaki cinta pada wanita atau sebaliknya supaya menumbuhkan diantara keduanya hubungan yang diharamkan, tetapi untuk menegakkan hukum-hukum yang disyari’atkan dalam bersuami isteri, sebagaimana tercantum dalam hadits Ibnu Majah, dari Abdullah bin Abbas radiyallahu anhuma berkata : telah bersabda Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam :
“Tidak terlihat dua orang yang saling mencintai, seperti pemikahan .�?
Dan agar orang-orang Islam menjauhi jalan-jalan yang rusak atau keji, maka Allah telah menyuruh yang pertama kali agar menundukan pandangan, karena pandangan’ itu kuncinya hati, dan Allah telah haramkan semua sebab-sebab yang mengantarkan pada Fitnah, dan kekejian, seperti berduaan dengan orang yang bukan mahramya, bersenggolan, bersalaman, berciuman antara lelaki dan wanita, karena perkara ini dapat menyebabkan condongnya hati. Maka bila hati telah condong, dia akan sulit sekali menahan jiwa setelah itu, kecuali yang dirahmati Allah Subhanahu wa ta’ala.
Allah lah yang menghiasi bagi manusia untuk cinta pada syahwat ini, maka manusia mencintainya dengan cinta yang besar, dan sungguh telah tersebut dalam hadits bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Diberi rasa cinta padaku dari dunia kalian ; wanita dan wangi¬-wangian dan dijadikan penyejuk mataku dalam sholat�?
( HR Ahmad, Nasa’i, Hakim dan Baihaqi)
Bahwa Allah tidak akan menyiksa manusia dalam kecenderungan hatinya. Akan tetapi manusia akan disiksa dengan sebab jika kecenderungan itu diikuti dengan amalan-amalan yang diharamkan. Contohnya : apabila lelaki dan wanita saling pandang memandang atau berduaan atau duduk cerita panjang lebar, lalu cenderunglah hati keduanya dan satu sama lainnya saling mencinta, maka kecondongan ini tidak akan menyebabkan keduanya disiksanya, karena hal itu berkaitan dengan hati, sedang manusia tidak bisa untuk menguasai hatinya. Akan tetapi, keduanya diazab karena yang dia lakukan. Dan karena keduanya melakukan sebab yang menyampaikan pada ‘cinta’, seperti telah kami sebutkan. Dan keduanya akan dimintai tanggungjawab dan akan disiksa juga dari setiap keharaman yang dia perbuat setelah itu.
Adapun cinta yang murni yang dijaga kehormatannya, maka tidak ada dosa padanya, bahkan telah disebutkan oleh sebagian ulama seperti Imam Suyuthi, bahwa orang yang mencintai seseorang lalu menjaga kehormatan dirinya dan dia menyembunyikan cintanya maka dia diberi pahala, sebagaimana akan dijelaskan dalam ucapan kami dalam bab ‘Rindu’. Dan dalam keadaan yang mutlak, sesungguhnya yang paling selamat yaitu menjauhi semua sebab-sebab yang menjerumuskan hati dalam persekutuan cinta, dan mengantarkan pada bahaya-bahaya yang banyak, namun sangat sedikit mereka yang selamat.
2. Rindu (Al-’Isyq)
Rindu itu ialah cinta yang berlebihan, dan ada rindu yang disertai dengan menjaga diri dan ada juga yang diikuti dengan kerendahan. Maka rindu tersebut bukanlah hal yang tercela dan keji secara mutlak. Tetapi bisa jadi orang yang rindu itu, rindunya disertai dengan menjaga diri dan kesucian, dan kadang-kadang ada rindu itu disertai kerendahan dan kehinaan.
Sebagaimana telah disebutkan, dalam ucapan kami tentang cinta maka rindu juga seperti itu, termasuk amalan hati, yang orang tidak mampu menguasainya. Tapi manusia akan dihisab atas sebab-sebab yang diharamkan dan atas hasil-hasilnya yang haram. Adapun rindu yang disertai dengan menjaga diri padanya dan menyembunyikannya dari orang-orang, maka padanya pahala, bahkan Ath-Thohawi menukil dalam kitab Haasyi’ah Marakil Falah dari Imam Suyuthi yang mengatakan bahwa termasuk dari golongan syuhada di akhirat ialah orang-orang yang mati dalam kerinduan dengan tetap menjaga kehormatan diri dan disembunyikan dari orang-orang meskipun kerinduan itu timbul dari perkara yang haram sebagaimana pembahasan dalam masalah cinta.
Makna ucapan Suyuthi adalah orang-orang yang memendam kerinduan baik laki-laki maupun perempuan, dengan tetap menjaga kehormatan dan menyembunyikan kerinduannya sebab dia tidak mampu untuk mendapatkan apa yang dirindukannya dan bersabar atasnya sampai mati karena kerinduan tersebut maka dia mendapatkan pahala syahid di akhirat.
Hal ini tidak aneh jika fahami kesabaran orang ini dalam kerinduan bukan dalam kefajiran yang mengikuti syahwat dan dia bukan orang yang rendah yang melecehkan kehormatan manusia bahkan dia adalah seorang yang sabar, menjaga diri meskipun dalam hatinya ada kekuatan dan ada keterkaitan dengan yang dirindui, dia tahan kekerasan jiwanya, dia ikat anggota badannya sebab ini di bawah kekuasaannya. Adapun hatinya dia tidak bisa menguasai maka dia bersabar atasnya dengan sikap afaf (menjaga diri) dan menyembunyikan kerinduannya sehingga dengan itu dia mendapa pahala.
3. Cemburu (Al-Ghairah)
Cemburu ialah kebencian seseorang untuk disamai dengan orang lain dalam hak-haknya, dan itu merupakan salah satu akibat dari buah cinta. Maka tidak ada cemburu kecuali bagi orang yang mencintai. Dan cemburu itu ternasuk sifat yang baik dan bagian yang mulia, baik pada laki-laki atau wanita.
Ketika seorang wanita cemburu maka dia akan sangat marah ketik~asuaminya berniat kawin dan ini fitrah padanya. Sebab perempuan tidak akan menerima madunya karena kecemburuannya pada suami, dia senang bila diutamakan, sebab dia mencintai suaminya. Jika dia tidak mencintai suaminya, dia tidak akan peduli (lihat pada bab 1). Kita tekankan lagi disini bahwa seorang wanita akan menolak madunya, tetapi tidak boleh menolak hukum syar’i tentang bolehnya poligami. Penolakan wanita terhadap madunya karena gejolak kecemburuan, adapun penolakan dan pengingkaran terhadap hukum syar’i tidak akan terjadi kecuali karena kelalaian dan kesesatan.
Adapun wanita yang shalihah, dia akan menerima hukum-hukum syariat dengan tanpa ragu¬-ragu, dan dia yakin bahwa padanya ada semua kebaikan dan hikmah. Dia tetap memiliki kecemburuan terhadap suaminya serta ketidaksenangan terhadap madunya.
Kami katakan kepada wanita-wanita muslimah khususnya, bahwa ada bidadari yang jelita matanya yang Allah Ta’ala jadikan mereka untuk orang mukmin di sorga. Maka wanita muslimat tidak boleh mengingkari adanya ‘bidadari’ ini untuk orang mukmin atau mengingkari hai-hal tersebut, karena dorongan cemburu.
Maka kami katakan padanya :
1. Dia tidak tahu apakah dia akan berada bersama suaminya di surga kelak atau tidak.
2. Bahwa cemburu tidak ada di surga, seperti yang ada di dunia.
3. Bahwasanya Allah Subhanahu wa ta’ala telah mengkhususkan juga bagi wanita dengan kenikmatan-kenikmatan yang mereka ridlai, meski klta tidak mengetahui secara rinci.
4. Surqa merupakan tempat yang kenikmatannya belum pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga dan terbetik dalam hati manusia, seperti firman Allah Ta’ala :
“Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaltu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata scbagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan�?
(Q.S As-Sajdah : 17)
Oleh karena itu, tak seorang pun mengetahui apa yang tcrsembunyi bagi mereka dari bidadari-bidadari penyejuk mata sebagai balasan pada apa-apa yang mereka lakukan. Dan di sorga diperoleh kenikmatan-kenikmatan bagi mukmin dan mukminat dari apa-apa yang mereka inginkan, dan juga didapatkan hidangan-hidangan, dan akan menjadi saling ridho di antara keduanya sepenuhnya. Maka wajib bagi keduanya (suami-isteri) di dunia ini untuk beramal sholeh agar memperoleh kebahagiaan di sorga dengan penuh kenikmatan dan rahmat Allah Ta’ala yang sangat mulia lagi pemberi rahmat.
Adapun kecemburuan seorang laki-laki pada keluarganya dan kehormatannya, maka hal tersebut ‘dituntut dan wajib’ baginya karena termasuk kewajiban seorang laki-laki untuk cemburu pada kehormatannya dan kemuliaannya. Dan dengan adanya kecemburuan ini, akan menolak adanya kemungkaran di keluarganya. Adapun contoh kecemburuan dia pada isteri dan anak-anaknya, yaitu dengan cara tidak rela kalau meraka telanjang dan membuka tabir di depan laki-laki yang bukan mahramnya, bercanda bersama mereka, hingga seolah-olah laki-laki itu saudaranya atau anak-anaknya.
Anehnya bahwa kecemburuan seperti ini, di jaman kita sekarang dianggap ekstrim-fanatik, dan lain-lain. Akan tetapi akan hilang keheranan itu ketika kita sebutkan bahwa manusia di jaman kita sekarang ini telah hidup dengan adat barat yang jelek. Dan maklum bahwa masyarakat barat umumnya tidak mengenal makna aib, kehormatan dan tidak kenal kemuliaan, karena serba boleh (permisivisme), mengumbar hawa nafsu kebebasan saja. Maka orang¬orang yang mengagumi pada akhlaq-akhlaq barat ini tidak mau memperhatikan pada akhlaq Islam yang dibangun atas dasar penjagaan kehormatan, kemuliaan clan keutamaan.
Sesungguhnya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam telah mensifati seorang laki-laki yang tidak cemburu pada keluarganya dengan sifat-¬sifat yang jelek, yaitu Dayyuuts: Sungguh ada dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ath-Thabraani dari Amar bin Yasir ; serta dari Al-Hakim, Ahmad dan Baihaqi dan Abdullah bin Amr , dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bahwa ada tiga golongan yang tidak akan masuk surga yaitu peminum khomr, pendurhaka orang tua dan dayyuts. Kemudian Nabi menjelaskan tentang dayyuts, yaitu orang yang membiarkan keluarganya dalam kekejian atau kerusakan, dan keharaman.
(Dikutip dari kitab Ushulul Mu’asyarotil Zaujiyah, Penulis: Al-Qodhi Asy-Syaikh Muhammad Ahmad Kan’an, Edisi Indonesia “Tata Pergaulan Suami Istri Jilid I�? Penerbit Maktabah Al-Jihad, Jogjakarta)
Read More......
Diposting oleh van Tovich di 23.18 1 komentar
Label: Cinta dan Cita